setapak demi setapak
kususuri sebuah perjalanan
sedetik demi sedetik
kutemukan banyak warna
semakin kaki ini terbawa melangkah
takkan menyesali langkah sebelumnya
kelak kelok yang ada hanyalah warna
kelokan tidak akan memundurkan langkahku
setiap kelokan adalah permainan
‘
ya.. jalan yang bercabang
setiap cabang yang tak terlihat akhir ujungnya
setiap jalan menawarkan keindahannya tersendiri
oohh.. jalan manakah yang ‘
duhh.. ku tak tau
Kau nanti aku dengan sebuah senyuman
perlahan Kau
“kemarilah anak-Ku, aku sedang menantimu”.
http://criezk.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment