Wednesday, October 8, 2008

scarcity mentality is mentalnya orang miskin..

Aku ingat pengalaman kecilku ketika kolekte di gereja di sebuah kota kecil, Ternate, dulu merupakan sebuah kota yang damai dan indah.

Ketika itu, aku masih kecil, kira-kira masih SD. Aku bersama seorang sahabat ke gereja bersama. Ketika kolekte tiba, aku mengeluarkan uang buat persembahan, kalo gak salah, nilainya 50 rupian terdiri dari 2 recehan 25-an rupian. Nilai itu, saat ini mungkin terasa ga ada artinya. Tapi jaman segitu bisa buat jajan macem-macem lho..

Kemudian kulihat sahabat disebelahku tidak mengeluarkan uang untuk kolekte.
Aku bertanya, “Kamu ga masukin kolekte?”
Dia bilang, “Aku ga punya uang!!”
Lalu tanpa pikir panjang, uang ditanganku kuberikan separonya buat dia. Mungkin dalam hatiku saat itu, gak terima kalo cuma aku yang dapat pahala. Ha.ha.. Gimana nanti kalo di surga ga ada temannya.!!

Aku ingat kejadian ini, ketika aku sedang berusaha memahami scarcity mentality atau bahasa gampangnya adalah sebuah rasa diri yang selalu kekurangan atau menurut aku sih mentalnya orang miskin. Padahal kebanyakan kita tau bahwa Tuhan maupun alam semesta ini menyediakan segalanya dengan sangat amat berkelimpahan bagi kita.

Banyak orang ketika memberikan sesuatu miliknya merasa dengan pemberiannya itu akan membuat dia makin kekurangan, sehingga akhirnya dia “terpaksa” memberi, atau bahkan tidak jadi memberi. Tapi banyak juga lho.. orang yang senang memberi, karena dia percaya, dengan semakin banyak memberi dia akan semakin banyak menerima. Oiya, jangan sempitkan arti memberi dengan harta belaka.. okey.. pemberian bisa dalam bentuk tenaga, perhatian atau yang lainnya.

Menurut aku, ANEH.. jika kita percaya Tuhan kita Kaya Raya.. tapi kita selalu (merasa) miskin..


Jakarta, 08 Oktober 2008

http://criezk.blogspot.com/

2 comments:

criezk said...

ipoet says :

uang 100 ribu terlalu sedikit untuk dibelanjakan di mall… tp terlalu besar untuk kolekte or disedahkan.. piye jal?

criezk said...

@ mas Ipoet..

yang penting niat sama keikhlasannya mas..

kalo merasa 100 ribu terlalu kecil buat kolekte, ya naikin donk.. dorongan hati gmana?? kalo ada “ketukan” di hati, khan tinggal dibuka aja dulu “sedikit” pintu hatinya.. gak ada nilai besar kecil koq dimata Tuhan.. ini setahu saya lho.. yang dipertimbangkan menurut pemahaman aku seh, keikhlasannya mas..

kalo terlalu merasa 100 ribu terlalu sedikit dibelanjakan di mall, ya beruntunglah sampeyan mas.. itu tandanya sampeyan orang yang cukup mampu.. he.he.. kalo orang yang kurang mampu biasanya cuman nongkrong2 aja di mall mas.. he.he.. yang penting liat-liat cewek2 ato cowok2 cakep yang berseliweran.. he.he..