Friday, October 10, 2008

menangislah.. bila harus menangis..

Andaikan tiba-tiba Anda melihat seorang pria menangis di depan Anda, saya yakin sebagian besar dari Anda pasti akan berkernyit. Bagi kebanyakan pria, menangis adalah sebuah tindakan yang sebisa mungkin tidak dilakukan. Entah kenapa kaum pria itu selalu diasosiasikan oleh lingkungannya untuk harus menjadi kuat. Menjadi pelindung. Dan entah kenapa pula.. bila seorang pria terlihat menangis.. padahal hanyalah beberapa tetes air yang keluar dari mata itu mengalir, maka ia umumnya akan diberi label “cengeng” oleh lingkungannya.

Ini sangat berbeda dengan kaum wanita, seorang wanita menangis adalah hal yang wajar. Untuk pelampiasan emosi katanya. Wanita yang menangis belum tentu diberikan label “cengeng”. Bahkan aku merasa, tangis mata seorang wanita, jika digunakan dengan cara yang tepat, bisa menjadi senjata yang sangat ampuh bagi sang wanita untuk menaklukan hati pria. Maka, hati-hatilah kau pria..!! ha.ha..

Secara turun temurun, seorang laki-laki haruslah kuat. Karena peran dalam kehidupan menuntut dia untuk menjadi pelindung keluarga. Seorang laki-laki yang (sering) menangis diasumsikan akan menjadi lemah di kemudian hari, dan dianggap tidak cukup layak untuk menjadi seorang pelindung. Dengan demikian, setiap orang tua yang memiliki anak laki-laki, akan serta merta berusaha membentuk dia menjadi seorang yang kuat, tangguh dan tahan banting. Tentu saja, ini dilakukan juga untuk kebaikan sang anak, untuk persiapan kehidupan sang anak di masa depannya nanti.

Aku sendiri gak tau pasti “secara sadar” berapa kali aku sudah menangis dalam hidupku ini. Aku hanya ingat satu kejadian yang membuat aku menangis dalam hidupku. Hanya satu kali yang aku ingat. Kejadiannya di dalam kelas, ketika aku masih berada di kelas 3 sekolah dasar.

Kejadiannya begini, ketika itu aku masih kelas 3 SD di sebuah kota di Papua, kota Manokwari. Saat itu kelas sedang tidak ada guru. Seusai istirahat, kami menunggu guru yang akan masuk. Beberapa kawan kami bermain lempar-lemparan kertas. Entah kenapa.. seorang kawan kami, orang asli Papua, berbadan hitam legam dengan rambut keritingnya maju ke depan kelas. Ia mengambil sisa-sisa kapur tulis dan kemudian melemparnya. Tiba-tiba salah seorang kawan aku yang sedang ngobrol dengan aku berteriak, “awass..”

Secara spontan, aku melihat kearah yang ia tunjuk untuk melihat ada ancaman apakah yang datang. Ternyata.. ancaman itu sudah berada di depan mata. Tak ayal.. Pelipis aku, tepat di ujung alis kena itu kapur tulis.

Woowww.. sakitnya bukan maen. Kutahan rasa sakit itu.. rasanya makin sakit.. aku mendengar kawan aku yang melempar aku tadi minta maaf, dia bilan kalo dia tidak sengaja. Aku bilang ke dia tidak apa-apa koq.

Uggghh.. tapi rasa sakit itu bukannya hilang.. tak tahan.. mataku mulai berkaca-kaca.. air mataku mulai menetas.. satu tetes.. kucoba bertahan.. alamak.. dalam benakku berkata.. apa kata temen-temen nanti kalo aku menangis.?? Dua tetes masih coba kutahan..

Ugghhhh.. sakitnya makin menjadi.. gila.. sakit banget.!! Tak sadar tiba-tiba aku sadar kalo aku sudah menangis.. sudah tidak ada pertahanan diri lagi.. akhirnya.. kubiarkan air mataku meluncur dengan bebasnya.. sambil sekali-kali ku seka dengan kedua tanganku.. hingga sang guru datang pun, aku masih menangis..

Tak berapa lama.. setelah bebas lepas menagis.. entah kenapa aku merasa benar-benar plooongg.. bebas.. rasanya nyaman sekali.. aku juga gak merasa harus marah dengan kawan yang melemparku tadi..

Hebatnya lagi.. aku kembali meneruskan pelajaran dalam kelas seperti tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.. dan satu hal, sahabat-sahabatku di Papua waktu itu tidak ada yang menganggap aku cengeng setelah kejadian itu.. sekalipun juga, tidak ada yang pernah mengejek aku..

Kadang, suatu saat, aku sangat ingin sekali menangis.. entah kenapa air mata itu tidak pernah mau keluar.!!

Kadang aku iseng, coba-coba untuk menangis. Yah.. hanya dibuat-buat saja. Sambil membayangkan hal-hal yang menyedihkan. Sayang.. paling banter hanya bisa sedih aja.. dan mata sedikit berkaca-kaca. Entah kenapa, menangis termasuk hal yang sangat sulit aku lakukan.

Oiya, waktu nulis ini aku tiba-tiba ingat, aku juga pernah menetaskan air mata waktu menonton filmnya Mel Gibson, Patriot.. yah.. hanya berkaca-kaca sihh.. terbawa feeling sedih bercampur bahagia.. sudah cukup lama juga filem itu..

Pengalaman itu, sedikit membuat aku tau, bahwa sebenarnya menangis itu diperlukan juga. Tetesan air mata merupakan barang berharga. Air mata dapat menjadi obat bagi sebagian emosi yang ada atau masih tertinggal di hati kita.

Jadi.. menangislah jika kau harus menangis.. lepaskan air matamu.. dan biarkanlah tiap tetesan air matamu membersihkan jiwamu..

Oktober 2008

http://criezk.blogspot.com/

No comments: